Fokus program kerja yang ditargetkan adalah internasionalisasi Fakultas Hukum PTN di wilayah tengah. Misalnya dengan punya jurnal yang terindeks Scopus dan keterlibatan dalam kegiatan riset dan sitasi internasional.
I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (FH UNS) terpilih sebagai Ketua Badan Kerja Sama Dekan Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Negeri (BKS FH-PTN) Wilayah Tengah. Pemilihan ini diputuskan dalam Rapat Pembentukan Pengurus dan Penyusunan Program Kerja pada 5-6 Agustus 2022 lalu.
“Wilayah Tengah itu meliputi Jawa Tengah, D.I.Yogyakarta, dan Kalimantan,” kata Ayu kepada Hukumonline, Senin (8/8/2022). Ayu memimpin dengan didampingi Dekan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Retno Saraswati sebagai sekretaris dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang, Rodiyah sebagai Bendahara.
BKS FH-PTN adalah asosiasi kerja sama Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Negeri se-ndonesia. Lembaga ini fokus dalam pengembangan standar pendidikan hukum di Indonesia. BKS FH-PTN rutin menyelenggarakan kegiatan untuk menyusun kurikulum pendidikan tinggi Ilmu Hukum di Indonesia yang adaptif dengan dinamika masyarakat dan pembangunan.
Ayu akan memimpin BKS FH-PTN Wilayah Tengah dalam koordinasi dengan BKS FH-PTN se-Indonesia. Rapat Nasional BKS FH-PTN se-Indonesia 28-30 Maret 2022 juga belum lama ini memilih kepemimpinan baru. Saat itu, Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia Edmon Makarim terpilih sebagai Ketua BKS FH-PTN se-Indonesia periode 2022-2024. Edmon didampingi Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga Iman Prihandono sebagai Sekretaris Umum dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Dahliana Hasan sebagai Bendahara.
Ayu mengungkapkan beberapa rencana kerja yang akan dilaksanakannya selama memimpin BKS FH-PTN Wilayah Tengah. “Saya akan mendorong pemeringkatan FH PTN wilayah tengah di tingkat internasional seperti THE dan QS dan pencapaian delapan indikator kinerja utama,” kata Ayu menyebut dua target besar yang dicanangkan olehnya.
Guru Besar Hukum Administrasi Negara ini mengatakan pengelolaan jurnal terindeks internasional Scopus menjadi salah satu yang diupayakan. “Saya ingin semua Fakultas Hukum PTN di wilayah tengah punya jurnal yang terindeks Scopus,” kata dia.
Intinya, Ayu menekankan pada internasionalisasi sebagai target kerja BKS FH-PTN Wilayah Tengah. “Kami ingin maju di tingkat global bersama. Kerja sama internasional juga akan saya dorong sebagai prioritas kerja. Riset dan sitasi internasional penting. Internasionalisasi,” Ayu melanjutkan.
Sebagai salah satu program konkret dalam waktu dekat, Ayu menyebut BKS FH-PTN akan mengadakan Pertemuan Guru Besar Indonesia-Belanda di UNS. “Acara ini di bulan Oktober dalam rangka Hari Bakti Undang-undang Pokok Agraria. Para Guru Besar Hukum Agraria, Hukum Administrasi Negara, dan Hukum Lingkungan di Indonesia dan Belanda akan hadir di sana,” kata Ayu menjelaskan.
Hingga saat ini para Guru Besar dari Belanda dan kampus-kampus hukum kenamaan di Indonesia dan Belanda sudah mengkonfirmasi kehadiran. “Setidaknya ada 15 Guru Besar yang dari yang paling senior sudah konfirmasi akan hadir. Kami juga akan meluncurkan buku kumpulan pidato pengukuhan Guru Besar di bidang Hukum Administrasi Negara, Hukum Agraria, dan Hukum Lingkungan.”
Sumber : Dekan FH UNS Terpilih Jadi Ketua BKS FH-PTN Wilayah Tengah (hukumonline.com)